Evakuasi Pada Senin, 9 Juni 2025, sebuah insiden maritim terjadi di Perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kapal Motor (KM) Alif Berkah yang mengangkut 352 orang, terdiri dari 346 penumpang dan 6 anak buah kapal (ABK), mengalami kandas akibat menabrak karang. Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari segera merespons dengan mengevakuasi seluruh penumpang dan ABK ke darat dalam operasi penyelamatan yang berlangsung hingga malam hari.

Kronologi Kejadian
Keberangkatan dan Kandasnya Kapal
Kapal KM Alif Berkah berangkat dari Pelabuhan Langara sekitar pukul 16.00 WITA, dengan tujuan akhir Kendari. Perjalanan laut yang biasanya memakan waktu sekitar tiga jam tersebut harus terhenti lebih cepat setelah kapal menabrak karang di perairan dangkal dekat Pulau Bokori. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada pukul 18.32 WITA.
Respons Tim SAR
Setelah menerima laporan, Tim SAR Basarnas Kendari segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian pada pukul 18.50 WITA. Mengingat jumlah penumpang yang banyak, Basarnas mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Pacitan untuk membantu proses evakuasi.
Proses Evakuasi
Penggunaan Perahu Karet
Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 20.15 WITA dan berlangsung hingga pukul 22.00 WITA. Tim SAR menggunakan perahu karet untuk memindahkan penumpang dari kapal yang kandas menuju KN SAR Pacitan. Meskipun cuaca malam hari cukup gelap, upaya evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara petugas dan ABK kapal.

Penanganan Korban Luka
Selama proses evakuasi, satu orang penumpang dilaporkan mengalami cedera ringan. Korban segera dibawa menggunakan perahu karet menuju Dermaga Basarnas Kendari dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Santa Anna Kendari untuk mendapatkan perawatan medis.
Penarikan Kapal
Setelah seluruh penumpang berhasil dievakuasi, KM SAR Pacitan kembali ke Dermaga Kendari sekitar pukul 22.30 WITA. Sementara itu, enam ABK KM Alif Berkah memilih untuk tetap berada di kapal dan menunggu air pasang agar kapal dapat ditarik ke darat dengan aman.
Tindakan Pasca-Kejadian
Evaluasi dan Tindakan Lanjutan
Pihak Basarnas Kendari menyatakan bahwa operasi SAR terhadap KM Alif Berkah telah selesai dan dinyatakan ditutup. Namun, pihak berwenang akan melakukan evaluasi untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan tersebut, termasuk pemeriksaan kondisi kapal dan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Komunikasi dengan Keluarga Penumpang
Basarnas juga berkoordinasi dengan keluarga para penumpang untuk memberikan informasi terkait kondisi dan keberadaan mereka. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan keluarga dan memastikan bahwa semua penumpang telah dievakuasi dengan selamat.

Kesimpulan
Insiden kandasnya KM Alif Berkah di Perairan Pulau Bokori menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menghadapi situasi darurat di laut. Beruntung, berkat respons cepat dari Tim SAR Basarnas Kendari dan dukungan dari berbagai pihak, seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran dan kesiapan menghadapi potensi bahaya di perairan.
Dengan adanya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalkan di masa depan, sehingga keselamatan pelayaran di wilayah Sulawesi Tenggara tetap terjaga.